Yang bodoh dijadikan panutan sementara yang pintar di caci maki dianggap salah. Mayoritas berasa seperti minoritas, era memponis sebenarnya tidak paham apa yang diponis.Dan ketika agama dijual sebagai sebuah kepentingan semata. Hah, yang setengah paham itu berasa benar-benar paham, ketika yang benar semakin tersingkir oleh sebuah kejahatan yang continue lalu dianggap sebuah pembenaran. Ketika yang mati itu memperbudak yang hidup.
Nah. Kata letto " Sebelum terlambat".



0 komentar:
Post a Comment