penulis

Kami Hadir Didua Zaman

Bersyukurnya kita yang lahir ditahun 90an, dimana seni musik sampai pada puncaknya. Lagu yang enak didengar serta penampilan bukan segalanya melainkan suara adalah yang utama. Seni hidup waktu itu dan kitapun hidup dengan seni yang ada. 

Dangdut dan Shela on 7 adalah sountract hidup, dimanapun mendengarkan lagu zaman dulu berasa seperti kenangan yang  nampak didepan mata. Lenyap lagu, lenyap pula kenangan itu. 

Ya, bersyukurnya kita hidup zaman dimana melalui dua zaman. Era 90an kita tumbuh sebagai pemain kelereng, memancing, mencari kayu terbaik kemudian membuat gasing sendiri, sesekali juga ingat bagaimana curangnya bermain gambar yang dibolak balik, main polisi-polisian, berenang sampai sore, serta membantu orang tua di kebun. 

90an adalah waktu dimana hidup sederhana namun dinikmati oleh setiap orang, waktu dimana kearifan lokal begitu kentara. Sopan terhadap orang tua, takut berbicara dengan orang baru, sama guru tak mau mendahului, manisnya berteman, serta asiknya membatu orang tua. Mungkin waktu itu juga adalah zaman dimana nakal yang dihendaki oleh orang tua zaman sekarang,  Era 90an adalah generasi emasnya dunia, dimana tumbuh dengan melihat dua sisi dunia. Tempo dulu dan modernisasi.

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2015 Bang Bintang, All rights reserved